Monday, March 18, 2013

SYSTEM BERKAS

Metode Akses File
File menyimpan informasi. Bila digunakan, informasi tersebut harus diakses
dan dibaca ke memory. Terdapat beberapa cara mengakses informasi pada file yaitu
akses berurutan (sequential access), akses langsung (Direct access atau relative access)
dan metode akses lain.
1 Akses Berurutan (Sequential Access)
Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file
diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Metode akses
ini berdasarkan model tape dari suatu file yang bekerja dengan perangkat sequentialaccess
atau random-access.
Operasi pada akses berurutan terdiri dari :
read next
write next
reset
no read after last write (rewrite)
Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file pointer
yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material
pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal dan sebuah program
untuk meloncat maju atau mundur ke n record.
2 Akses Langsung (Direct Access)
File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan
program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode
akses langsung berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke
sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis.
Operasi pada akses langsung terdiri dari :
read n
write n
position to n
read next
write next
rewrite n
Operasi file dimodifikasi untuk memasukkan nomor blok sebagai parameter. Nomor
blok ditentukan user yang merupakan nomor blok relatif, misalnya indeks relatif ke
awal dari file. Blok relatif pertama dari file adalah 0, meskipun alamat disk absolut
aktual dari blok misalnya 17403 untuk blok pertama. Metode ini mengijinkan sistem
operasi menentukan dimana file ditempatkan dan mencegah user mengakses posisi dari
sistem file yang bukan bagian dari file tersebut.
Tidak semua sistem operasi menggunakan baik akses berurutan atau akses
langsung untuk file. Beberapa sistem hanya menggunakan akses berurutan, beberapa
sistem lain menggunakan akses langsung. Untuk mengubah akses berurutan ke akses
langsung bukan sesuatu hal yang sulit seperti pada Gambar 
3 Metode Akses Lain
Metode akses lain dapat dibangun berpedoman pada metode direct access.
Metode tambahan ini biasanya melibatkan konstruksi indeks untuk file. Indeks, seperti
indeks pada bagian akhir buku, berisi pointer ke blok-blok tertentu. Untuk menentukan
masukan dalam file, pertama dicari indeks, dan kemudian menggunakan pointer untuk
mengakses file secara langsung dan menemukan masukan yang tepat.
File indeks dapat disimpan di memori. Bila file besar, file indeks juga menjadi
terlalu besar untuk disimpan di memori. Salah satu pemecahan nya adalah membuat
indeks untuk file indeks. File indeks primer berisi pointer ke file indeks sekunder, yang
menunjuk ke data item aktual. 

Struktur File
Tipe file juga digunakan untuk untuk menunjukkan struktur internal dari file.
File tertentu harus konfirmasi ke struktur yang dibutuhkan yang dimengerti oleh sistem
operasi. Misalnya sistem operasi membutuhkan file executable yang mempunyai
struktur khusus sehingga dapat menentukan dimana letak memory dan lokasi dari
instruksi pertama.
Beberapa sistem operasi menggunakan sekumpulan sistem pendukung struktur
file dg sejumlah operasi khusus untuk manipulasi file dengan struktur tersebut. Hal ini
menjadi kelemahan pada sistem operasi yang mendukung struktur file lebih dari satu.
Jika sistem operasi menentukan 10 struktur file berbeda, maka perlu menyertakan kode
untuk mendukung struktur file tersebut. Setiap file perlu dapat didefinisikan sebagai
satu dari tipe file yang didukung oleh sistem operasi.
Beberapa sistem operasi seperti UNIX dan MS-DOS hanya mendukung
sejumlah struktur file. UNIX menentukan setiap file merupakan deret 8 bit byte dan bit
tersebut tidak di terjemahkan oleh sistem operasi. Skema ini mempunyai fleksibilitasi
maksimum, tetapi sedikit dukungan. Setiap program aplikasi harus mnyertakan kode
sendiri untuk menterjemahkan file input ke dalam struktur yang tepat. Setidaknya
semua SO harus mendukung sedikitnya satu struktur file executable sehingga sistem
dapat load dan menjalankan program

Proteksi File
Informasi yang disimpan dalam system komputer harus diproteksi dari
kerusakan fisik (reliability) dan akses yang tidak benar (protection).
Reliability biasanya dilakukan dengan duplikasi copy dari file. Beberapa sistem
komputer mempunyai sistem yang secara otomatis (atau melalui intervensi operator
komputer) menduplikasi file ke tape secara regular dari sistem file yang secara tiba-tiba
dihapus. Protection, sebaliknya, dapat dilakukan dalam beberapa cara.

1 Tipe Akses
Mekanisme proteksi dengan tipe akses file terbatas yang dapat dibuat. Akses
diperbolehkan atau tidak tergantung beberapa faktor, satu diantaranya permintaan tipe
akses. Beberapa operasi yang disediakan :
• Membaca dari file (read)
• Menulis ke file (write)
• Menjalankan file (execute)
• Menambah isi file (append)
• Menghapus file (delete)
• Melihat nama dan atribut file (list)
Operasi yang lain, seperti pemberian nama, meng-copy atau mengubah file,
juga harus dikontrol. Untuk beberapa alasan, fungsi level lebih tinggi (seperti
mengcopy) diimplementasikan oleh system program yang menggunakan system call
level lebih rendah. Proteksi disediakan hanya pada level lebih rendah. Sebagai contoh,
meng-copy file diimplementasikan dengan deretan permintaan membaca. Dalam hal ini
user dengan akses read dapat menyebabkan file di-copy, dicetak dan lain-lain.

2 Access List dan Group
Pendekatan permasalahan proteksi yang sering digunakan adalah dengan
membuat akses secara dependent pada identifikasi user. Skema umum untuk
implementasi akses identity-dependent dengan menghubungkan masing-masing file dan
direktori dg sebuah access list yang menentukan nama user dan tipe akses yang
diijinkan untuk setiap user.
Bila user meminta akses ke file khusus, sistem operasi memeriksa access list.
Jika user tersebut terdaftar, akses diijinkan, sebaliknya terjadi protection violation dan
dilarang mengakses file.
Masalah pokok dengan access list adalah ukuran. Jika ingin mengijinkan user
membaca file, harus didaftar semua user dengan akses read. Teknik ini mempunyai dua
konsekuensi yaitu membangun sebuah daftar mungkin kesulitan dan directory entry
yang sebelumnya mempunyai ukuran tetap sekarang menjadi ukuran bervariasi,
sehingga muncul permasalahan manajemen ruang.
Masalah ini dipecahkan dengan melakukan pengetatan terhadap access list.
Beberapa system memperkenalkan tiga klasifikasi user :
• Owner. User yang membuat file
• Group. Kumpulan user yang menggunakan file bersama-sama dan memerlukan
akses yang sama
• Universe. Semua user lain dalam system.
Agar sistem diatas bekerja dg baik, keanggotaan group harus dikontrol secara
ketat. Sebagai contoh, dalam sistem UNIX, group dapat dibuat dan dimodifikasi hanya
oleh manager (superuser).

Operasi File
Model operasifile ada4 cara:
1.Creation;
Membuat struktur file lebih dahulu menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat kedalam file tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record

2.Update;
Untuk menjaga agar file tetap up to date.
Update yang dilakukan antaranya Insert / Add, Modification, Deletion

3.Retrieval;
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.–Inquiry;
• Volume data rendah, model prosesinteractive.–Report Generation;
• Volume data tinggi, model prosesbatch
File Retrieval terbagi2, yaitu:
  a.Comprehensive Retrieval;–Mendapatkaninformasidarisemuarecord dalamsebuah
     file. Contoh: * Display all* List nama, alamat
  b.Selective Retrieval;–Mendapatkaninformasidarirecord-record tertentu
     berdasarkanpersyaratantertentu.
     Contoh: * List for gaji= 100000* List nama, npm, for angkatan= 93
Maintenance Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.
Restructuring• Perubahan struktur file.• Misalnya: Panjang field diubah, penambahan field baru,
panjang record dirubah.
Reorganization• Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu menjadi
organisasi file yang lain.• Misalnya:–Dari organisasi file sequential menjadi indeks
sequential.







No comments:

Post a Comment