Saturday, March 30, 2013

Cara Menjaga File Agar Tidak Bisa Di Copy

Cara Menjaga File Agar Tidak Bisa Di Copy. memang bermaksud pengen berbagi ilmu cara melindungi file-file kita para pencuri yang hendak copy paste data dari komputer masing-masing. Mungkin kita akan merasa jengkel apalagi kalau itu file yang sangat teramat penting. Namun bila kita menghendaki, kita dapat membuat file-file penting di komputer tercinta tersebut tidak dapat begitu saja di copy-paste oleh orang lain. Bila iya kita dapat mengikuti langkah-langkah di bawah ini agar orang lain tidak dengan mudah melakukan copy-paste file-file penting ke dalam Flash Disk mereka, Disket, CDR, maupun media penyimpanan file lainnya. ada juga cara lain proteksi file kita dengan menyimpannya didalam kaset/disc lalu disimpan dalam peti masukin kedalam kamar masing-masing.
Adapun langkahnya sebagai berikut :

  1. Klik Start ------> Run ------> ketik regedit kemudian pencet ENTER 
.





















sehingga muncul tampilan run seperti dibawah ini, kemudian ketiikan regedit pda kolom yang tersedia, klik OK utk mengeksekusi langkah selanjutnya













2. klik HKEY_LOCALMACHINESYSTEM,--------> CurrentControlSet,--------> Control -------->Klik kanan pada Control pilih New ------> Key kemudian beri nama StorageDevicePolicies


















3. Klik kanan pada StorageDevicePolicies kemudian pilih New ------> DWord Value (32-bit) atau DWord Value (64-bit) tergantung OS yang kita gunakan kemudian beri nama WriteProtect 













4. Lalu double klik pada WriteProtect tersebut, kemudian ganti value datanya menjadi 1 











5. Kemudian Restart Komputer/Laptop Anda 

------------------selamat mencoba, semoga bermanfaat-------------

Nb: 
Namun kalau kalian ingin mengembalikan kondisinya seperti semula maka tinggal ganti value nya menjadi 0.




Sunday, March 24, 2013

Virtual File System



1.     Pengertian file system :
File System merupakan metode penyimpanan dan pengorganisasian file atau media penyimpanan komputer dalam mengatur lokasi file tersebut. Ada beberapa media penyimpan, seperti : disket, CD-ROM, hard disk, flash disk. Setiap media penyimpan memiliki kapasitas tertentu agar dapat dibaca oleh sistem operasi yang kita pilih. Dalam tulisan ini, file system yang akan dibahas adalah file system buatan Microsoft(MS-DOS, Win95/98, 2000, NT, XP, Vista). Kapasitas yang disediakan oleh masing-masing sistem operasi tentunya berbeda. Tentunya Anda pernah mengenal ada beberapa istilah berikut FAT/FAT16(File Allocation Table), VFAT(Virtual File Allocation Table), FAT32, NTFS(New Technology File System). File system di atas memiliki keunikan. Berikut ini uraian secara singkatnya(Windows):
a.      FAT(File Allocation Table) atau FAT16 digunakan pada MS DOS dan Win3x. hanya mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 2 Gigabyte(1 Gigabyte= 1024 Megabyte). Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory: 512 file, sedangkan pada nondirektori sebesar 65.335, tidak mendukung long file names(hanya format 8.3) dan file security
b.      VFAT(Virtual File Allocation Table) digunakan pada Win95, mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 4 gigabyte. Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory: 512 file, sedangkan pada nondirektori tak terbatas, mendukung long file names dan belum memiliki file security
c.      FAT32 digunakan pada Win98, mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 4 Terabyte(1 Terabyte= 1024 Gigabyte). Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory dan nondirektori tak terbatas, untuk fasilitas long file names dan files security sama dengan VFAT,memiliki keunggulan perbaikan otomatis file.
d.      NTFS(New Technology File System) digunakan pada Win2000,XP, Vista, mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 16 Exabyte(1 Exabyte= 1024 Terabyte). Fasilitas jumlah file yang mampu dibaca pada root directory dan nondirektori, long file names sama dengan FAT, memiliki keunggulan perbaikan otomatis file, files security, files level compression, serta mendukung dual file fork(macintosh) dan POSIX. Teknologi File System yang dikembangkan Microsoft saat ini berbasis NTFS, karena kebutuhan sotware dan hardware saat ini yang kian hari kian pesat. NTFS merupakan file system yang cukup stabil.
2.     Pengertian Virtual file system :
suatu lapisan abstrak di atas sistem berkas yang sesungguhnya, yang menangani semua system call yang berhubungan dengan suatu sistem berkas di bawahnya. Tujuan dari VFS yaitu agar berbagai sistem berkas yang berbeda dapat di akses oleh aplikasi komputer dengan cara yang seragam. Virtual File System menyediakan antarmuka antara system call dengan sistem berkas yang sesungguhnya. Keberadaan VFS tentu dapat mengatasi perbedaan berbagai sistem berkas yang digunakan oleh berbagai sistem operasi saat ini seperti Windows, Mac OS, Linux, dan sebagainya, sehingga suatu aplikasi dapat mengakses berkas dari sistem berkas yang berbeda tanpa perlu mengetahui jenis sistem berkas yang digunakan dan detil implementasi dari masing-masing sistem berkas tersebut.
3.     Tujuan dari VFS yaitu agar berbagai sistem berkas yang berbeda dapat di akses oleh aplikasi komputer dengan cara yang seragam.
4.     Dentry atau Directory Entry merupakan suatu struktur data yang bertugas sebagai penerjemah dari suatu nama berkas ke inode-nya. Dentry disimpan dalam chace di VFS (dchace). Beberapa informasi yang disimpan dalam dentry adalah name, pointer to inode, pointer to parent dentry, list head of children, chains for lots of lists, dan use count. Beberapa operasi dalam VFS dentry antara lain D_compare, D_delete, dan D_release.
Inode abstraksi VFS untuk berkas. Setiap berkas, directory, dan data lainnya pada VFS direpresentasikan oleh satu dan hanya satu VFS inode. VFS inode hanya terdapat di memori kernel dan disimpan di inode chace selama masih dibutuhkan oleh sistem. Beberapa informasi yang disimpan oleh VFS inode yaitu:
• Device : Menunjukan device identifier dari suatu device yang menyimpan berkas, ataupun directory.
• Inode Number : Merupakan nomor inode yang unik dalam sistem berkas.
• Mode : Menggambarkan apa yang direpresentasikan oleh VFS inode.
• User ID : Merupakan identifier bagi pemilik berkas.
• Time : Menunjukkan kapan pembuatan, modifikasi, dan penulisan suatu berkas.
• Blocksize : Menunjukkan ukuran dari block yang digunakan oleh berkas.
• Inode operations: Merupakan pointer ke suatu routine yang melakukan berbagai operasi pada inode.
• Count : Menunjukkan berapa kali suatu sistem telah menggunakan suatu inode.
• Lock : Digunakan untuk mengunci VFS inode.
• Dirty : Mengindikasikan bahwa telah terjadi penulisan pada VFS inode, sehingga perubahan yang terjadi juga harus dituliskan ke sistem berkas yang sesungguhnya.
• File system specific information : Menunjukkan informasi khusus yang dibutuhkan oleh suatu inode.
Superblock : Setiap sistem berkas yang di-mount akan direpresentasikan oleh sebuah VFS Superblock. Superblock digunakan untuk menyimpan informasi mengenai partisi tersebut. Pada dasarnya superblock merupakan suatu struktur data yang menyimpan beberapa informasi sebagai berikut:
• Device : Merupakan suatu device identifier, contohnya /dev/hda1 adalah harddisk pertama yang terdapat pada sistem memiliki device identifier 0×300.
• Inode Pointer : Merupakan suatu pointer yang menunjuk ke inode pertama pada sistem berkas.
• Blocksize : Menunjukkan ukuran suatu block dari sistem berkas, contohnya 1024 bytes.
• Superblock operation : Merupakan suatu pointer ke sekumpulan superblock routine (fungsi) dari sistem berkas, contohnya read, write, dan sebagainya.
• File System type : Menunjukkan tipe dari sistem berkas, contohnya EXT2, FAT, NTFS.
• File System specific : Merupakan suatu pointer ke informasi yang dibutuhkan oleh sistem berkas.

5.     FUSE(Filesystem on USErspace)
Modul kernel yang mengijinkan user biasa menjalankan filesystem di ruang user. Dengan FUSE memungkinkan membuat filesystem dengan kemudahan:
Tidak perlu tahu bagaimana kernel bekerja
Mudah dalam implementasi
Cross platform
Multiple language programming support
Contoh :
Hardware-based: ext2, iso, ZFS
Network-based: NFS, smb, SSH
-Nontradtional: Gmail, MySQ
Loopback: compression, conversion, encryption, virus scanning, versioning
Synthetic: search results, application interaction, dynamic conf files
6.     Struktur FUSE :
FUSE kernel modul dan library FUSE berkomunikasi dengan file deskriptor /dev/fuse
FUSE kernel modul meneruskan request ke aplikasi FUSE anda
Aplikasi anda memerintahkan FUSE cara menjawab request.
7.   Truncate(path, len, fh): memotong panjang length
flush(path, fh): handle file jika sudah ditutup
release(path, fh): file handle is completely closed (no errors)
getattr(path): membaca metadata
readdir(path): yield directory entries for each file in the directory
mknod(path, mode, dev): membuat file (atau device)

Monday, March 18, 2013

SYSTEM BERKAS

Metode Akses File
File menyimpan informasi. Bila digunakan, informasi tersebut harus diakses
dan dibaca ke memory. Terdapat beberapa cara mengakses informasi pada file yaitu
akses berurutan (sequential access), akses langsung (Direct access atau relative access)
dan metode akses lain.
1 Akses Berurutan (Sequential Access)
Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file
diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Metode akses
ini berdasarkan model tape dari suatu file yang bekerja dengan perangkat sequentialaccess
atau random-access.
Operasi pada akses berurutan terdiri dari :
read next
write next
reset
no read after last write (rewrite)
Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file pointer
yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material
pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal dan sebuah program
untuk meloncat maju atau mundur ke n record.
2 Akses Langsung (Direct Access)
File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan
program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode
akses langsung berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke
sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis.
Operasi pada akses langsung terdiri dari :
read n
write n
position to n
read next
write next
rewrite n
Operasi file dimodifikasi untuk memasukkan nomor blok sebagai parameter. Nomor
blok ditentukan user yang merupakan nomor blok relatif, misalnya indeks relatif ke
awal dari file. Blok relatif pertama dari file adalah 0, meskipun alamat disk absolut
aktual dari blok misalnya 17403 untuk blok pertama. Metode ini mengijinkan sistem
operasi menentukan dimana file ditempatkan dan mencegah user mengakses posisi dari
sistem file yang bukan bagian dari file tersebut.
Tidak semua sistem operasi menggunakan baik akses berurutan atau akses
langsung untuk file. Beberapa sistem hanya menggunakan akses berurutan, beberapa
sistem lain menggunakan akses langsung. Untuk mengubah akses berurutan ke akses
langsung bukan sesuatu hal yang sulit seperti pada Gambar 
3 Metode Akses Lain
Metode akses lain dapat dibangun berpedoman pada metode direct access.
Metode tambahan ini biasanya melibatkan konstruksi indeks untuk file. Indeks, seperti
indeks pada bagian akhir buku, berisi pointer ke blok-blok tertentu. Untuk menentukan
masukan dalam file, pertama dicari indeks, dan kemudian menggunakan pointer untuk
mengakses file secara langsung dan menemukan masukan yang tepat.
File indeks dapat disimpan di memori. Bila file besar, file indeks juga menjadi
terlalu besar untuk disimpan di memori. Salah satu pemecahan nya adalah membuat
indeks untuk file indeks. File indeks primer berisi pointer ke file indeks sekunder, yang
menunjuk ke data item aktual. 

Struktur File
Tipe file juga digunakan untuk untuk menunjukkan struktur internal dari file.
File tertentu harus konfirmasi ke struktur yang dibutuhkan yang dimengerti oleh sistem
operasi. Misalnya sistem operasi membutuhkan file executable yang mempunyai
struktur khusus sehingga dapat menentukan dimana letak memory dan lokasi dari
instruksi pertama.
Beberapa sistem operasi menggunakan sekumpulan sistem pendukung struktur
file dg sejumlah operasi khusus untuk manipulasi file dengan struktur tersebut. Hal ini
menjadi kelemahan pada sistem operasi yang mendukung struktur file lebih dari satu.
Jika sistem operasi menentukan 10 struktur file berbeda, maka perlu menyertakan kode
untuk mendukung struktur file tersebut. Setiap file perlu dapat didefinisikan sebagai
satu dari tipe file yang didukung oleh sistem operasi.
Beberapa sistem operasi seperti UNIX dan MS-DOS hanya mendukung
sejumlah struktur file. UNIX menentukan setiap file merupakan deret 8 bit byte dan bit
tersebut tidak di terjemahkan oleh sistem operasi. Skema ini mempunyai fleksibilitasi
maksimum, tetapi sedikit dukungan. Setiap program aplikasi harus mnyertakan kode
sendiri untuk menterjemahkan file input ke dalam struktur yang tepat. Setidaknya
semua SO harus mendukung sedikitnya satu struktur file executable sehingga sistem
dapat load dan menjalankan program

Proteksi File
Informasi yang disimpan dalam system komputer harus diproteksi dari
kerusakan fisik (reliability) dan akses yang tidak benar (protection).
Reliability biasanya dilakukan dengan duplikasi copy dari file. Beberapa sistem
komputer mempunyai sistem yang secara otomatis (atau melalui intervensi operator
komputer) menduplikasi file ke tape secara regular dari sistem file yang secara tiba-tiba
dihapus. Protection, sebaliknya, dapat dilakukan dalam beberapa cara.

1 Tipe Akses
Mekanisme proteksi dengan tipe akses file terbatas yang dapat dibuat. Akses
diperbolehkan atau tidak tergantung beberapa faktor, satu diantaranya permintaan tipe
akses. Beberapa operasi yang disediakan :
• Membaca dari file (read)
• Menulis ke file (write)
• Menjalankan file (execute)
• Menambah isi file (append)
• Menghapus file (delete)
• Melihat nama dan atribut file (list)
Operasi yang lain, seperti pemberian nama, meng-copy atau mengubah file,
juga harus dikontrol. Untuk beberapa alasan, fungsi level lebih tinggi (seperti
mengcopy) diimplementasikan oleh system program yang menggunakan system call
level lebih rendah. Proteksi disediakan hanya pada level lebih rendah. Sebagai contoh,
meng-copy file diimplementasikan dengan deretan permintaan membaca. Dalam hal ini
user dengan akses read dapat menyebabkan file di-copy, dicetak dan lain-lain.

2 Access List dan Group
Pendekatan permasalahan proteksi yang sering digunakan adalah dengan
membuat akses secara dependent pada identifikasi user. Skema umum untuk
implementasi akses identity-dependent dengan menghubungkan masing-masing file dan
direktori dg sebuah access list yang menentukan nama user dan tipe akses yang
diijinkan untuk setiap user.
Bila user meminta akses ke file khusus, sistem operasi memeriksa access list.
Jika user tersebut terdaftar, akses diijinkan, sebaliknya terjadi protection violation dan
dilarang mengakses file.
Masalah pokok dengan access list adalah ukuran. Jika ingin mengijinkan user
membaca file, harus didaftar semua user dengan akses read. Teknik ini mempunyai dua
konsekuensi yaitu membangun sebuah daftar mungkin kesulitan dan directory entry
yang sebelumnya mempunyai ukuran tetap sekarang menjadi ukuran bervariasi,
sehingga muncul permasalahan manajemen ruang.
Masalah ini dipecahkan dengan melakukan pengetatan terhadap access list.
Beberapa system memperkenalkan tiga klasifikasi user :
• Owner. User yang membuat file
• Group. Kumpulan user yang menggunakan file bersama-sama dan memerlukan
akses yang sama
• Universe. Semua user lain dalam system.
Agar sistem diatas bekerja dg baik, keanggotaan group harus dikontrol secara
ketat. Sebagai contoh, dalam sistem UNIX, group dapat dibuat dan dimodifikasi hanya
oleh manager (superuser).

Operasi File
Model operasifile ada4 cara:
1.Creation;
Membuat struktur file lebih dahulu menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat kedalam file tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record

2.Update;
Untuk menjaga agar file tetap up to date.
Update yang dilakukan antaranya Insert / Add, Modification, Deletion

3.Retrieval;
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.–Inquiry;
• Volume data rendah, model prosesinteractive.–Report Generation;
• Volume data tinggi, model prosesbatch
File Retrieval terbagi2, yaitu:
  a.Comprehensive Retrieval;–Mendapatkaninformasidarisemuarecord dalamsebuah
     file. Contoh: * Display all* List nama, alamat
  b.Selective Retrieval;–Mendapatkaninformasidarirecord-record tertentu
     berdasarkanpersyaratantertentu.
     Contoh: * List for gaji= 100000* List nama, npm, for angkatan= 93
Maintenance Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.
Restructuring• Perubahan struktur file.• Misalnya: Panjang field diubah, penambahan field baru,
panjang record dirubah.
Reorganization• Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu menjadi
organisasi file yang lain.• Misalnya:–Dari organisasi file sequential menjadi indeks
sequential.